Minggu, 24 November 2013

Remaja dan Jejaring Sosial

Remaja dan Jejaring Sosial




Siapa yang tidak mengenal Facebook? Facebook merupakan salah satu jejaring sosial yang sangat populer pada saat ini. Situs jejaring sosial adalah suatu layanan yang memungkinkan seorang individu untuk dapat membangun representasi diri mereka sendiri kepada khalayak umum. Situs jejaring sosial dibentuk karena adanya keinginan untuk menyatukan atau bisa berkomunikasi dengan orang-orang di dunia. Situs jejaring sosial pada dasarnya memberikan kebebasan pada setiap pengguna untuk terkoneksi atau berhubungan dengan siapa pun dan di mana pun di berbagai belahan dunia. Situs jejaring sosial juga mampu memperkuat hubungan atau relasi seseorang yang sudah dijalin di kehidupan nyata, melalui dunia maya. Di zaman modern seperti sekarang ini, perkembangan jejaring sosial yang sangat pesat mempengaruhi remaja dan sikapnya dalam kehidupan sehari-hari. Jejaring-jejaring sosial atau media sosial tersebut sangat mempengaruhi kehidupan para remaja, contohnya saja Facebook, situs yang diciptakan Mark Zuckerberg ini berfungsi sebagai aplikasi jejaring sosial dimana kita dapat berinteraksi dengan orang lain melewati dunia maya, curhat ataupun menyampaikan pikiran dan imajinasi kita kepada khalayak publik dan juga orang orang di sekitar kita. Banyak yang bisa kita lakukan melalui Facebook. Kita dapat mengunggah foto, chatting,membuat suatu grup atau perkumpulan,membuat page atau halaman, menuliskan data pribadi, update status, berkomentar dan lain-lain. Fungsi lain dari jejaring sosial ini yaitu Situs jejaring sosial mampu mengakomodasi kebutuhan manusia untuk tetap berinteraksi tanpa adanya hambatan jarak, ruang, dan waktu. Melalui situs jejaring sosial, remaja lebih leluasa dan terbuka dalam berinteraksi dengan teman-teman di dunia maya. Bahkan remaja yang terlihat pendiam di sekolah pun dapat lebih membuka diri dan bebas mengekspresikan pikirannya.

Remaja pada zaman modern ini umumnya menggunakan Facebook ataupun jejaring sosial lainnya untuk mengutarakan segala imajinasi,pikiran,pendapat,saran dan  hal apapun yang ingin dikatakan. Jejaring sosial yang sifatnya bebas dan tidak terbatas membuat remaja leluasa dan tanpa beban menggunakan jejaring sosial. Remaja yang paling sering menggunakan jejaring sosial adalah siswa SMP dan SMA. Mencari jati diri, masih memiliki emosi yang laibil, masih polos, ingin dikenal dan mengenal dunia luar merupakan salah satu hal yang menyebabkan remaja begitu antusias menggunakan jejaring sosisal.Tidak hanya dari kalangan SMP maupun SMA, Siswa SDpun juga sudah banyak yang menggunakan jejaring sosial. Tidak hanya sebatas dari kalangan pelajar saja, orang tuapun banyak yang sudah menggunakan jejaring sosial. Ingin dikenal,terkenal,dan update terhadap informasi  merupakan salah satu faktor remaja menggunakan jejaring sosial. Banyak remaja yang mengunggah foto diri mereka, harta dan benda yang mereka miliki, pencapaian dan kesuksesan mereka kepada khalayak publik.Ya, hal ini merupakan salah satu dari fungsi jejaring sosial. Memang kalau hanya memberitahukan itu semua kepada teman untuk memberitahu dan mengabarkan keadaan mereka kepada teman mereka yang jauh, mungkin kegunaan jejaring sosial tepat. Tapi dari hal-hal seperti itu, justru lebih banyak menyebabkan sikap sombong, sikap “oh inilah aku”, Bahkan kadang ada juga remaja memandang rendah orang lain. Sikap ingin dikenal dan ingin terkenal inilah yang menyebabkan remaja lain merendahkan, meremehkan,acuh tak acuh, dan mencemooh orang lain yang dirasa lebih buruk ataupun jauh dibawah mereka. Merasa lebih baik, merasa paling hebat, dan merasa pendapatnya benar sendiri, sikap-sikap inilah yang menyebabkan banyaknya konflik di jejaring sosial, tidak hanya dikalangan artis, rakyat dan remaja biasapun dapat terjadi konflik yang berkepanjangan dan menyebabkan dampak yang luar biasa bagi kehidupan mereka. Pada dasarnya konflik-konflik tersebut terjadi dikarenakan hal-hal sepele dan tidak sewajarnya menyebabkan konflik. Inilah dampak negatif dari jejaring sosial. Sebuah jejaring sosial sangatlah mengerikan dan berbahaya ditangan pelajar apabila tidak digunakan sesuai fungsinya. Konflik yang terjadi dapat menyebabkan tidak tenangnya batin remaja. Bahkan apabila remaja tersebut membawa konflik tersebut kepada kehidupan nyata, menyebabkan permusuhan dan pertentangan di dalam dunia nyata. Bahkan yang lebih parahnya lagi dapat menyebabkan seseoranh stress dan ingin bunuh diri. Dampak negatif lainnya adalah menghila orang lain lewat Facebook. Tidak tanggung-tanggung orang-orang yang dihina biasanya adalah guru,teman,pemerintah,dan agama.

Contohnya saja hal-hal yang sering saya alami dalam kehidupan sehari-hari menggunakan jejaring sosial Facebook. Terlihat di beranda saya waktu itu terdapat seorang remaja laki-laki, sebut saja X. Si  X pada waktu itu mengupdate statusnya “Indonesia, DPR aja kerjanya cuma bolos dan tidur, tapi gajinya luar biasa besar, pejabatnya ancur, rakyatnya bodoh, orang-orang pinternya egois, olahraga penuh manipulasi politik dan uang, negara ancur, negara busuk, kapan Indonesia mau maju, pemerintah gabecus, banjir juga gapernah bisa diatasi Indonesia Indonesia...” Begitulah status yang di update kala itu, memang orang itu terkenal menentang keras pemerintahan Indonesia, dia muak dan kesal dengan negaranya sendiri, sering aku melihat si X mengupdate statusnya yang blak-blakan dan penuh kekasalan kepada pemerintah.

Lalu saya melihat ada seseorang yang mengomentari sebut saja si Y. Inilah komentar si Y yang saya ingat waktu itu “Gan, ente kalo ngomong mah gausah sembarangan, emang Indonesia itu banyak kekurangannya gan, DPR sebagian besar bejat, tapi pikirin juga gan, gasemua wakil rakyat di DPR itu seperti itu, banyak kok yang masih peduli sama negaranya, jangan bisanya cuma protes dan ngejek-ngejek negara sendiri, dari pada baco* mendingan ente coba ubah negara ente sendiri, bisa ga? Inget para pahlawan seperti apa berjuangnya demi kemerdekaan, terus masalah banjir, ente nyalahin pemerintah? Coba ane tanya, ente minta banjir ilang dan diatasi, pemerintah sudah upaya, tapi ente ga usaha juga kan? Palingan ente tiap hari juga buang sampah sembarangan, warga Jakarta buang sampah di sungai terus, eh yang disalahin pemerintah, ga nyadar diri apa? jangan cuma liat sesuatu dari satu sisi gan, kalau gasuka mending pindah negara aja, jadi warga negara lain gan, ente update status gitu apa bisa ngubah indonesia? Ga kan? Yaudah diem aja!”, Komentar si Y dengan sedikit kesal kepada ucapan si X. Sontak si X pun membalas “Ini FB gua! Gua  mau update status ini itu terserah, bebas, ga ada hukum ataupun larangan gau update status gini! Kalau emang pemerintah bener, ga akan gini! Dua sisi? Ah omong doang! Lo juga paling gabisa buat Indonesia lebih baik, gausah sok hebat sok kerenlah! Kalau emang gua bisa pindah gua udah pindah dari dulu!” dan si Ypun membalas lagi komentarnya “Ya ampun ente emang rakyat gatau malu, ini yang buat Indonesia hancur orang-orang kayak ente! Gak nyadar diri wawkwkwk ngakak ane yaudah terserah enta dah mau ngapain dibilangin gamau ya sono, ga ada untungnya gua juga debat ama ente!” Si X membalas lagi “Oh ya ? ngerasa hebat gitu? Sini lu kalau berani, takut ya lu kalah debat ama gua?” dan seterusnya, komentar mereka berdua mencapain 26 komentar panjangnya. Inti dari perdebatan kedua orang tersebut adalah perbedaan pendapat. Yang satu membenci pemerintah dan yang satu sangat menghargai pemerintah.Tidak akan ada yang menang dan tidak akan ada yang mau mengalah, mana yang betul mana yang salah, tidak ada yang tau. Memang pandangan kita terhadap suatu masalah itu berbeda. Namun mereka memaksakan kehendak mereka masing-masing, saling membentak dan mengucapkan kata kata yang kurang sopan.

 Inilah dampak negatif jejaring sosial, kebebasan untuk berpendapat yang terlalu luas, bahkan hal seperti itu hampir terjadi setiap harinya, dan terus berulang-ulang dengan masalah dan hal yang sama. Selain itu dampak negatif lain dari jejaring sosial adalah Membuat seseorang menjadi penyendiri dan susah bergaul,kurangnya sosialisasi dengan lingkungan,menghamburkan uang apabila mengakses jejaring sosial di warnet dan membeli barang-barang online lewat jejaring sosial, Berkurangnya waktu belajar remaja akibat terpaku oleh jejaring sosial tersebut.

Hal yang lebih mengerikan lagi adalah “Alay” ditambah dengan kecanduan jejaring sosial. Dua hal ini adalah hal paling berbahaya dalam jejaring sosial, apabila “Alay” atau anak lebay yang selalu mengupdate status, mengupdate foto yang tidak jelas apa maksudnya, menulis tidak menggunakan bahasa Indonesia yang benar, dan juga kecanduan, maka habislah sudah masa remaja orang tersebut dengan sia sia. Terpaku dan tak bisa berhenti membuat “Alay” dan kecanduan tersebut sebagai narkobanya jejaring sosial. Apabila “alay” dan kecanduan ini berlebihan, otak akan sulit untuk berpikir yang baik dan mengurusi waktu ataupun masalah untuk hal yang lain, dapat menyebabkan penipuan. Penipuan lewat jejaring sosialpun sangat sering terjadi, entah itu uang, penculikan bahkan hal mengerikan lainnya seperti pemerkosaan, akibat kenalan di jejaring sosial. Ada dampak negatif maka harus ada dampak positif dari jejaring sosial. Tidak semua jejaring sosial itu buruk, bahkan ada manfaat yang luar biasa besar dan dapat membantu orang lain melaluli jejarinhg sosial. Dakwah online seperti Yusuf Mansyur Network, I Love Islam dan masih banyak lainnya, merupakan salah satu dampak positif  menggunakan jaringan sosial. Halaman-halaman jejaring sosial tersebut bermanfaat menabah pengetahuan tentang agama kita, memberi petunjuk dan pemecahan masalah soal agama, forum diskusi tentang agamapun dapat menjadi solusi penyelesaian masalah lewat jejaring sosial. Ada juag kegunaan lain jejaring sosial,yaitu remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi,bersosialisai dengan public dan mengelola jaringan pertemanan.    Memperluas jaringan pertemanan, anak dan remaja akan menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung.Akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.  Situs jejaring sosial membuat remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati, misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik. Lewat jejaring sosial kita juga bisa berjual beli barang online mulai dari mainan,obat-obatan, dan barang lainnya. Menciptakan peluang bisinis dan juga kesempatan untuk membuka usaha lewat dunia jejaring sosial, dan mempermudah remaja membeli barang tanpa harus ke tempat tersebut, namun hal ini harus diimbangi dengan pengaturan uang dan juga berhemat dengan hanya membeli barang yang penting saja dan tidak membeli barang yang bersifat keinginan sementara saja, tapi jika ingin membeli sesuatu yang kurang penting, sekali-sekali tidak apa-apa asalkan jangan teralalu sering dan kecanduan berbelanja lewat jejaring sosial. 

Pada akhirnya penggunaan jejaring sosial oleh remaja semua tergantung pada diri masing-masing, fungsi dan tujuan menggunakan jejaring sosial semua bergantung pada diri kita sendiri, berada pada tangan kita, maukah kita memilih jalan yang baik menggunakan jejaring sosial, atau justru terpengaruh dan mengikuti sesuatu yang buruk hingga akhirnya kecanduan dan terpaku pada dunia jejaring sosial yang tidak nyata. Meminimalisir penggunaan jejaring sosial hanya untuk kepentingan mendesak dan penting saja merupakan salah satu cara untuk menghindari kecanduan remaja menggunakan jejaring sosial. Tidak mudah tersinggung pada apapun yang dikatakan oleh orang lain dan mencoba menerima pendapat orang lain. Pendapat setiap orang kadang berbeda, kita harus bisa menyadari perbedaan itu dan menerimanya dengan sepenuh hati, perbedaanlah yang membuat hidup ini indah, kekurangan diri kita yang membuat kita sempurna, kita harus menyadari bahwa setiap orang memiliki kelebihan masing-masing, jangan berprasangka buruk dan merasa kiat paling hebat, jangan merasa “Oh, ini lho aku” seperti halnay hidup menggunakan jejaring sosial adalah pilihan. Pilihan untuk bisa berkomunikasi secara sehat, sopan dan baik kepada sesama, menerima perbedaan dan berteman dengan siapa saja, atau memilih untuk menjadi seorang yang individualis, egois, cuek dan acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar dan orang lain, merasa hebat dan ingin dikagumi oleh orang lain, inilah pilihan menggunakan jejaring sosial di dunia maya seperti kata-kata “Life is a choice”, Jadi kesimpulannya adalah hidup ini merupakan pilihan kita, cara pandang kita berbeda dengan orang lain, semua tergantung pada bagaimana cara kita menggunakan dan melihat sesuatu. Baik buruknya penggunaan jejaring sosial, kita sendirilah yang memutuskan.Cobalah untuk memahami orang lain tapi janganlah meminta untuk dimengerti orang lain, di dunia ini kedamaian tidak dapat didapatkan dengan kekerasan, pemaksaan, atapun uang, kedamaian datang apabila kita dapat saling mengerti satu sama lain, meskipun itu hanya sebatas di dunia maya. Respect the other.
 “Peace cannot be kept by force it can only be achieved by understanding each other.”

24 November 2013
Esa Shafly










NOTE
*Dilarang keras Mengcopy artikel ini tanpa izin dari pembuat dan berikanlah sumbernya.
RESPECT YOURSELF, RESPECT THE OTHER.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar