Siapa yang tidak mengenal Facebook? Facebook
merupakan salah satu jejaring sosial yang sangat populer pada saat ini. Situs jejaring sosial adalah suatu layanan
yang memungkinkan seorang individu untuk dapat membangun representasi diri
mereka sendiri kepada khalayak umum. Situs jejaring sosial dibentuk karena
adanya keinginan untuk menyatukan atau bisa berkomunikasi dengan orang-orang di
dunia. Situs jejaring sosial pada dasarnya memberikan kebebasan pada setiap
pengguna untuk terkoneksi atau berhubungan dengan siapa pun dan di mana pun di
berbagai belahan dunia. Situs jejaring sosial juga
mampu memperkuat hubungan atau relasi seseorang yang sudah dijalin di kehidupan
nyata, melalui dunia maya. Di
zaman modern seperti sekarang ini, perkembangan jejaring sosial yang sangat
pesat mempengaruhi remaja dan sikapnya dalam kehidupan sehari-hari. Jejaring-jejaring
sosial atau media sosial tersebut sangat mempengaruhi kehidupan para remaja,
contohnya saja Facebook, situs yang diciptakan Mark Zuckerberg ini berfungsi
sebagai aplikasi jejaring sosial dimana kita dapat berinteraksi dengan orang
lain melewati dunia maya, curhat ataupun menyampaikan pikiran dan imajinasi
kita kepada khalayak publik dan juga orang orang di sekitar kita. Banyak yang
bisa kita lakukan melalui Facebook. Kita dapat mengunggah foto,
chatting,membuat suatu grup atau perkumpulan,membuat page atau halaman,
menuliskan data pribadi, update status, berkomentar dan lain-lain. Fungsi lain
dari jejaring sosial ini yaitu Situs jejaring sosial mampu mengakomodasi kebutuhan
manusia untuk tetap berinteraksi tanpa adanya hambatan jarak, ruang, dan waktu.
Melalui situs jejaring sosial, remaja lebih leluasa
dan terbuka dalam berinteraksi dengan teman-teman di dunia maya. Bahkan remaja yang terlihat
pendiam di sekolah pun dapat lebih membuka diri dan bebas mengekspresikan pikirannya.
Remaja pada zaman modern
ini umumnya menggunakan Facebook ataupun jejaring sosial lainnya untuk
mengutarakan segala imajinasi,pikiran,pendapat,saran dan hal apapun yang ingin dikatakan. Jejaring
sosial yang sifatnya bebas dan tidak terbatas membuat remaja leluasa dan tanpa
beban menggunakan jejaring sosial. Remaja yang paling sering menggunakan
jejaring sosial adalah siswa SMP dan SMA. Mencari jati diri, masih memiliki
emosi yang laibil, masih polos, ingin dikenal dan mengenal dunia luar merupakan
salah satu hal yang menyebabkan remaja begitu antusias menggunakan jejaring
sosisal.Tidak hanya dari kalangan SMP maupun SMA, Siswa SDpun juga sudah banyak
yang menggunakan jejaring sosial. Tidak hanya sebatas dari kalangan pelajar
saja, orang tuapun banyak yang sudah menggunakan jejaring sosial. Ingin
dikenal,terkenal,dan update terhadap informasi merupakan salah satu faktor remaja menggunakan
jejaring sosial. Banyak remaja yang mengunggah foto diri mereka, harta dan
benda yang mereka miliki, pencapaian dan kesuksesan mereka kepada khalayak
publik.Ya, hal ini merupakan salah satu dari fungsi jejaring sosial. Memang
kalau hanya memberitahukan itu semua kepada teman untuk memberitahu dan
mengabarkan keadaan mereka kepada teman mereka yang jauh, mungkin kegunaan
jejaring sosial tepat. Tapi dari hal-hal seperti itu, justru lebih banyak
menyebabkan sikap sombong, sikap “oh inilah aku”, Bahkan kadang ada juga remaja
memandang rendah orang lain. Sikap ingin dikenal dan ingin terkenal inilah yang
menyebabkan remaja lain merendahkan, meremehkan,acuh tak acuh, dan mencemooh
orang lain yang dirasa lebih buruk ataupun jauh dibawah mereka. Merasa lebih
baik, merasa paling hebat, dan merasa pendapatnya benar sendiri, sikap-sikap inilah
yang menyebabkan banyaknya konflik di jejaring sosial, tidak hanya dikalangan
artis, rakyat dan remaja biasapun dapat terjadi konflik yang berkepanjangan dan
menyebabkan dampak yang luar biasa bagi kehidupan mereka. Pada dasarnya
konflik-konflik tersebut terjadi dikarenakan hal-hal sepele dan tidak
sewajarnya menyebabkan konflik. Inilah dampak negatif dari jejaring sosial.
Sebuah jejaring sosial sangatlah mengerikan dan berbahaya ditangan pelajar
apabila tidak digunakan sesuai fungsinya. Konflik yang terjadi dapat
menyebabkan tidak tenangnya batin remaja. Bahkan apabila remaja tersebut
membawa konflik tersebut kepada kehidupan nyata, menyebabkan permusuhan dan pertentangan
di dalam dunia nyata. Bahkan yang lebih parahnya lagi dapat menyebabkan
seseoranh stress dan ingin bunuh diri. Dampak negatif lainnya adalah menghila
orang lain lewat Facebook. Tidak tanggung-tanggung orang-orang yang dihina
biasanya adalah guru,teman,pemerintah,dan agama.
Contohnya saja hal-hal
yang sering saya alami dalam kehidupan sehari-hari menggunakan jejaring sosial
Facebook. Terlihat di beranda saya waktu itu terdapat seorang remaja laki-laki,
sebut saja X. Si X pada waktu itu
mengupdate statusnya “Indonesia, DPR aja kerjanya cuma bolos dan tidur, tapi
gajinya luar biasa besar, pejabatnya ancur, rakyatnya bodoh, orang-orang
pinternya egois, olahraga penuh manipulasi politik dan uang, negara ancur,
negara busuk, kapan Indonesia mau maju, pemerintah gabecus, banjir juga
gapernah bisa diatasi Indonesia Indonesia...” Begitulah status yang di update
kala itu, memang orang itu terkenal menentang keras pemerintahan Indonesia, dia
muak dan kesal dengan negaranya sendiri, sering aku melihat si X mengupdate
statusnya yang blak-blakan dan penuh kekasalan kepada pemerintah.
Lalu saya melihat ada
seseorang yang mengomentari sebut saja si Y. Inilah komentar si Y yang saya
ingat waktu itu “Gan, ente kalo ngomong mah gausah sembarangan, emang Indonesia
itu banyak kekurangannya gan, DPR sebagian besar bejat, tapi pikirin juga gan,
gasemua wakil rakyat di DPR itu seperti itu, banyak kok yang masih peduli sama
negaranya, jangan bisanya cuma protes dan ngejek-ngejek negara sendiri, dari
pada baco* mendingan ente coba ubah negara ente sendiri, bisa ga? Inget para
pahlawan seperti apa berjuangnya demi kemerdekaan, terus masalah banjir, ente
nyalahin pemerintah? Coba ane tanya, ente minta banjir ilang dan diatasi,
pemerintah sudah upaya, tapi ente ga usaha juga kan? Palingan ente tiap hari
juga buang sampah sembarangan, warga Jakarta buang sampah di sungai terus, eh
yang disalahin pemerintah, ga nyadar diri apa? jangan cuma liat sesuatu dari
satu sisi gan, kalau gasuka mending pindah negara aja, jadi warga negara lain
gan, ente update status gitu apa bisa ngubah indonesia? Ga kan? Yaudah diem
aja!”, Komentar si Y dengan sedikit kesal kepada ucapan si X. Sontak si X pun
membalas “Ini FB gua! Gua mau update
status ini itu terserah, bebas, ga ada hukum ataupun larangan gau update status
gini! Kalau emang pemerintah bener, ga akan gini! Dua sisi? Ah omong doang! Lo
juga paling gabisa buat Indonesia lebih baik, gausah sok hebat sok kerenlah!
Kalau emang gua bisa pindah gua udah pindah dari dulu!” dan si Ypun membalas
lagi komentarnya “Ya ampun ente emang rakyat gatau malu, ini yang buat
Indonesia hancur orang-orang kayak ente! Gak nyadar diri wawkwkwk ngakak ane
yaudah terserah enta dah mau ngapain dibilangin gamau ya sono, ga ada untungnya
gua juga debat ama ente!” Si X membalas lagi “Oh ya ? ngerasa hebat gitu? Sini
lu kalau berani, takut ya lu kalah debat ama gua?” dan seterusnya, komentar
mereka berdua mencapain 26 komentar panjangnya. Inti dari perdebatan kedua
orang tersebut adalah perbedaan pendapat. Yang satu membenci pemerintah dan
yang satu sangat menghargai pemerintah.Tidak akan ada yang menang dan tidak akan ada yang mau mengalah, mana yang betul mana yang salah, tidak ada yang tau. Memang pandangan kita terhadap suatu
masalah itu berbeda. Namun mereka memaksakan kehendak mereka masing-masing,
saling membentak dan mengucapkan kata kata yang kurang sopan.
Inilah dampak
negatif jejaring sosial, kebebasan untuk berpendapat yang terlalu luas, bahkan
hal seperti itu hampir terjadi setiap harinya, dan terus berulang-ulang dengan
masalah dan hal yang sama. Selain itu dampak negatif lain dari jejaring sosial
adalah Membuat seseorang menjadi penyendiri dan susah bergaul,kurangnya
sosialisasi dengan lingkungan,menghamburkan uang apabila mengakses jejaring
sosial di warnet dan membeli barang-barang online lewat jejaring sosial, Berkurangnya
waktu belajar remaja akibat terpaku oleh jejaring sosial tersebut.
Hal yang lebih mengerikan
lagi adalah “Alay” ditambah dengan kecanduan jejaring sosial. Dua hal ini
adalah hal paling berbahaya dalam jejaring sosial, apabila “Alay” atau anak
lebay yang selalu mengupdate status, mengupdate foto yang tidak jelas apa
maksudnya, menulis tidak menggunakan bahasa Indonesia yang benar, dan juga kecanduan,
maka habislah sudah masa remaja orang tersebut dengan sia sia. Terpaku dan tak
bisa berhenti membuat “Alay” dan kecanduan tersebut sebagai narkobanya jejaring
sosial. Apabila “alay” dan kecanduan ini berlebihan, otak akan sulit untuk
berpikir yang baik dan mengurusi waktu ataupun masalah untuk hal yang lain,
dapat menyebabkan penipuan. Penipuan lewat jejaring sosialpun sangat sering
terjadi, entah itu uang, penculikan bahkan hal mengerikan lainnya seperti
pemerkosaan, akibat kenalan di jejaring sosial. Ada dampak negatif maka harus
ada dampak positif dari jejaring sosial. Tidak semua jejaring sosial itu buruk,
bahkan ada manfaat yang luar biasa besar dan dapat membantu orang lain melaluli
jejarinhg sosial. Dakwah online seperti Yusuf Mansyur Network, I Love Islam dan
masih banyak lainnya, merupakan salah satu dampak positif menggunakan jaringan sosial. Halaman-halaman
jejaring sosial tersebut bermanfaat menabah pengetahuan tentang agama kita,
memberi petunjuk dan pemecahan masalah soal agama, forum diskusi tentang
agamapun dapat menjadi solusi penyelesaian masalah lewat jejaring sosial. Ada
juag kegunaan lain jejaring sosial,yaitu remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang sangat di
butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana
cara beradaptasi,bersosialisai dengan public dan mengelola jaringan
pertemanan. Memperluas jaringan pertemanan, anak dan
remaja akan menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia,
meski sebagian besar diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung.Akan
termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka
jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan
balik satu sama lain. Situs jejaring sosial membuat remaja menjadi
lebih bersahabat, perhatian, dan empati, misalnya memberi perhatian saat ada
teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman
mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
Lewat jejaring sosial kita juga bisa berjual beli barang online mulai dari
mainan,obat-obatan, dan barang lainnya. Menciptakan peluang bisinis dan juga
kesempatan untuk membuka usaha lewat dunia jejaring sosial, dan mempermudah
remaja membeli barang tanpa harus ke tempat tersebut, namun hal ini harus
diimbangi dengan pengaturan uang dan juga berhemat dengan hanya membeli barang
yang penting saja dan tidak membeli barang yang bersifat keinginan sementara
saja, tapi jika ingin membeli sesuatu yang kurang penting, sekali-sekali tidak
apa-apa asalkan jangan teralalu sering dan kecanduan berbelanja lewat jejaring
sosial.
Pada akhirnya penggunaan jejaring sosial oleh remaja semua tergantung
pada diri masing-masing, fungsi dan tujuan menggunakan jejaring sosial semua bergantung
pada diri kita sendiri, berada pada tangan kita, maukah kita memilih jalan yang
baik menggunakan jejaring sosial, atau justru terpengaruh dan mengikuti sesuatu
yang buruk hingga akhirnya kecanduan dan terpaku pada dunia jejaring sosial
yang tidak nyata. Meminimalisir penggunaan jejaring sosial hanya untuk
kepentingan mendesak dan penting saja merupakan salah satu cara untuk
menghindari kecanduan remaja menggunakan jejaring sosial. Tidak mudah
tersinggung pada apapun yang dikatakan oleh orang lain dan mencoba menerima
pendapat orang lain. Pendapat setiap orang kadang berbeda, kita harus bisa
menyadari perbedaan itu dan menerimanya dengan sepenuh hati, perbedaanlah yang
membuat hidup ini indah, kekurangan diri kita yang membuat kita sempurna, kita harus
menyadari bahwa setiap orang memiliki kelebihan masing-masing, jangan
berprasangka buruk dan merasa kiat paling hebat, jangan merasa “Oh, ini lho
aku” seperti halnay hidup menggunakan jejaring sosial adalah pilihan. Pilihan
untuk bisa berkomunikasi secara sehat, sopan dan baik kepada sesama, menerima
perbedaan dan berteman dengan siapa saja, atau memilih untuk menjadi seorang
yang individualis, egois, cuek dan acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar dan
orang lain, merasa hebat dan ingin dikagumi oleh orang lain, inilah pilihan
menggunakan jejaring sosial di dunia maya seperti kata-kata “Life is a choice”,
Jadi kesimpulannya adalah hidup ini merupakan pilihan kita, cara pandang kita
berbeda dengan orang lain, semua tergantung pada bagaimana cara kita menggunakan
dan melihat sesuatu. Baik buruknya penggunaan jejaring sosial, kita sendirilah
yang memutuskan.Cobalah untuk memahami orang lain tapi janganlah meminta untuk
dimengerti orang lain, di dunia ini kedamaian tidak dapat didapatkan dengan
kekerasan, pemaksaan, atapun uang, kedamaian datang apabila kita dapat saling
mengerti satu sama lain, meskipun itu hanya sebatas di dunia maya. Respect the
other.
“Peace cannot be kept by force it can only be
achieved by understanding each other.”
24 November 2013
Esa Shafly
NOTE
*Dilarang keras Mengcopy artikel ini tanpa izin dari pembuat dan berikanlah sumbernya.
RESPECT YOURSELF, RESPECT THE OTHER.
NOTE
*Dilarang keras Mengcopy artikel ini tanpa izin dari pembuat dan berikanlah sumbernya.
RESPECT YOURSELF, RESPECT THE OTHER.